Cara Mengatasi Digital Fatigue, Kelelahan Karena Sering Online
Digital fatigue atau kelelahan digital telah menjadi fenomena tersendiri di kalangan karyawan kantor, terutama setelah pandemi COVID-19 yang terjadi empat tahun lalu. Sejak penerapan sistem kerja remote dan hybrid, fenomena ini semakin meluas. Banyak organisasi kini mencari cara mengatasi digital fatigue demi menjaga produktivitas dan kesejahteraan karyawannya.
Artikel ini akan membahas mengenai apa itu digital fatigue, mengapa hal ini terjadi, dan yang paling penting, cara mengatasi digital fatigue. Simak ulasannya.
Apa Itu Digital Fatigue?
Sumber: Pexels
Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan burnout setelah lama bekerja di depan laptop atau komputer. Kelelahan ini tidak hanya terjadi saat bekerja, tetapi juga saat belajar online atau setelah binge-watching di platform streaming. Padahal, yang kita lakukan hanya duduk seharian. Kondisi ini dikenal sebagai digital fatigue.
Digital fatigue adalah kondisi fisik dan mental yang muncul akibat paparan berlebihan terhadap perangkat digital. Gejala dari digital fatigue bervariasi, termasuk kelelahan mata, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, dan stres.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari pelajar, karyawan profesional, hingga orang tua yang menggunakan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari. Menurut penelitian, semakin lama kita terhubung dengan layar, semakin besar kemungkinan kita mengalami digital fatigue.
BACA JUGA: Tidak Selamanya Buruk, Ini 7 Dampak Positif Internet Bagi Anak
Mengapa Digital Fatigue Terjadi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan digital fatigue:
1. Paparan Layar yang Berlebihan
Ketika kita menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tanpa istirahat, mata kita menjadi lelah. Paparan sinar biru dari layar dapat memicu ketegangan pada mata dan mengganggu pola tidur.
2. Multitasking
Seringnya beralih dari tugas ke tugas lain di perangkat digital dapat mengakibatkan kelelahan mental. Multitasking tidak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga meningkatkan stres.
3. Kurangnya Interaksi Sosial Langsung
Terlalu banyak berkomunikasi secara online dapat mengurangi interaksi sosial yang sebenarnya, yang penting untuk kesehatan mental kita.
Bagaimana Cara Mengatasi Digital Fatigue?
Sumber: Pexels
Berikut adalah beberapa cara mengatasi digital fatigue yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Ambil Istirahat Secara Teratur
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi digital fatigue adalah dengan mengambil istirahat secara teratur. Setiap 20-30 menit, cobalah untuk menjauh dari layar selama 5-10 menit. Gunakan waktu ini untuk meregangkan tubuh, berjalan-jalan atau melakukan aktivitas ringan.
Metode ini dikenal sebagai aturan 20-20-20. Aturan ini menyarankan agar setiap 20 menit melihat layar, Anda mengalihkan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat membantu mengurangi ketegangan pada mata dan meningkatkan kenyamanan saat bekerja.
2. Atur Area Kerja
Pastikan area kerja Anda nyaman dan bebas dari gangguan. Gunakan pencahayaan yang baik untuk mencegah kelelahan mata, dan sesuaikan posisi layar agar sejajar dengan mata Anda.
Dengan pengaturan yang tepat, Anda dapat mengurangi ketegangan pada mata dan leher. Lingkungan kerja yang nyaman akan membantu Anda meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, sehingga mengurangi risiko digital fatigue.
3. Batasi Waktu Online
Tentukan batasan waktu untuk penggunaan perangkat digital. Cobalah untuk mengurangi waktu di media sosial dan aplikasi yang tidak produktif. Jangan sampai Anda mengorbankan kehidupan pribadi untuk terus berada di depan layar. Matikan perangkat Anda ketika waktunya tiba agar otak ikut istirahat.
Anda dapat menggunakan aplikasi pengatur waktu untuk membantu memantau dan membatasi waktu online Anda. Alat ini akan membantu Anda berhenti sejenak dan mencegah Anda menghabiskan waktu terlalu banyak di dunia maya.
4. Fokus pada Kegiatan Non-Digital
Luangkan waktu untuk kegiatan yang tidak melibatkan layar laptop atau HP Anda, seperti membaca buku, berkumpul dengan teman, atau menikmati alam. Aktivitas ini dapat membantu Anda menyeimbangkan waktu digital dan memberikan waktu istirahat untuk otak.
Melakukan aktivitas non-digital juga dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial dan kesejahteraan mental. Dengan lebih banyak terlibat dalam aktivitas fisik dan interaksi langsung, Anda akan lebih segar dan berenergi.
5. Terapkan Mindfulness dan Relaksasi
Untuk mengatasi digital fatigue, Anda juga menerapkan mindfulness seperti meditasi dan pernapasan. Praktik ini dapat membantu Anda mengurangi stres yang disebabkan oleh kelelahan digital. Luangkan sedikit waktu setiap harinya untuk berlatih teknik relaksasi untuk membantu menenangkan pikiran Anda.
Dengan rutin menerapkan teknik ini, Anda dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional Anda, serta meningkatkan konsentrasi.
6. Perhatikan Kualitas Tidur
Mengatur pola tidur yang baik sangat penting dalam mengatasi digital fatigue. Hindari penggunaan perangkat digital setidaknya satu jam sebelum tidur. Dengan mengurangi paparan layar, Anda dapat membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk beristirahat.
BACA JUGA: 10 Manfaat Internet bagi Pelajar dan Tips Berinternet Secara Bijak
Mengatasi digital fatigue adalah langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Jaga keseimbangan antara dunia digital dan aktivitas non-digital agar kesehatan mental dan fisik Anda tetap terjaga.
Dukung produktivitas Anda dengan cek paket internet XL SATU, yang menawarkan berbagai pilihan langganan mulai dari Rp200 ribuan. Dengan koneksi yang cepat dan stabil, Anda bisa bekerja dan belajar dengan lebih efisien. Lihat paket lengkapnya di sini!