01 Juli 2025

Mengenal Apa Itu Teknologi Beamforming dan Prinsip Dasarnya

Teknologi beamforming adalah inovasi dalam komunikasi nirkabel yang mengubah cara perangkat memancarkan dan menerima sinyal. Alih-alih menyebarkan sinyal ke segala arah, beamforming mengarahkan sinyal langsung ke perangkat tujuan dengan tepat.

Teknik ini membuat koneksi internet menjadi lebih kuat, stabil, dan efisien, terutama dalam lingkungan dengan banyak perangkat atau gangguan sinyal.

Teknologi ini kini menjadi bagian penting dalam pengembangan jaringan modern WiFi 6 dan 5G. Simak penjelasan lengkap tentang teknologi beamforming di bawah ini!

BACA JUGA: Apa yang Dimaksud dengan WiFi 6 dan WiFi 6E?

Apa Itu Teknologi Beamforming? Solusi Sinyal yang Lebih "Cerdas"

Teknologi beamforming adalah teknik untuk mengarahkan sinyal tanpa kabel (nirkabel) ke perangkat penerima tertentu, bukan disebarkan ke segala arah. Teknologi ini digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari komunikasi nirkabel, radar, sonar, hingga sistem akustik.

Dalam konteks jaringan WiFi, teknologi beamforming memanfaatkan beberapa antena untuk memfokuskan sinyal ke satu arah, yakni ke laptop, ponsel, atau tablet. Dengan cara ini, sinyal yang diterima oleh perangkat jadi lebih kuat dan stabil. Hasilnya? Koneksi internet menjadi lebih cepat dan lancar.

Teknologi beamforming pertama kali diperkenalkan dalam standar WiFi 4 (802.11n). Yang kini menjadi bagian dari jaringan WiFi modern dan teknologi 5G. Standar 802.11 bahkan menyediakan panduan khusus bagi produsen router untuk mengadopsi beamforming agar koneksi semakin optimal.

Meski konsep dasarnya sudah ada sejak tahun 1905, penerapan beamforming di kehidupan sehari-hari baru berkembang belakangan ini berkat kemajuan teknologi.

Bagaimana Cara Kerja Teknologi Beamforming?

Untuk memahami cara kerja teknologi beamforming, ibaratnya seperti senter. Cahaya dari satu senter memiliki bentuk pancaran yang tetap. Jika dua atau lebih senter diarahkan ke titik yang sama, cahaya dari masing-masing senter akan bertumpuk sehingga menjadi lebih terang.

Hal ini sama dengan teknologi beamforming. Setiap antena memancarkan sinyal radio seperti cahaya dari senter. Dengan menggunakan beberapa antena, sinyal yang dipancarkan bisa disesuaikan kekuatannya sehingga ketika tiba di perangkat tujuan, sinyal-sinyal tersebut saling memperkuat.

Untuk penerapannya, beamforming membutuhkan Channel State Information (CSI), yaitu data yang menunjukkan bagaimana sinyal merambat dari pemancar ke penerima. Setelah CSI diperoleh, beamforming bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Eksplisit: Perangkat penerima mengirimkan informasi balik ke pemancar.
  • Implisit: Pemancar memperkirakan sendiri kondisi kanal.
     

Setelah parameter dihitung, sinyal dari antena disesuaikan agar saling memperkuat di titik penerima, layaknya memfokuskan cahaya beberapa senter ke satu titik.

Selain itu, beamforming memiliki beberapa pendekatan teknis, tergantung tingat kesulitan dan kebutuhan jaringan. Di antaranya:

  • Analog Beamforming: Menggunakan phase shifter untuk mengatur fase sinyal Radio Frekuensi (RF) dari beberapa antena agar memancarkan sinyal ke arah tertentu.
  • Digital Beamforming: Mengatur sinyal secara digital di setiap antena. Setiap antena bisa mengirim sinyal berbeda, yang diproses secara fleksibel.
  • Hybrid Beamforming: Gabungan antara analog dan digital beamforming. Yang dipakai dalam teknologi 5G untuk mendukung transmisi multi-stream dan mencapai efisiensi spektrum.
  • Massive MIMO (Multiple Input Multiple Output): Menggunakan puluhan bahkan ratusan antena untuk mentransmisikan sinyal secara bersamaan ke berbagai arah.
  • Beam Steering: Sistem "mengikuti" perangkat penerima dengan mengubah arah sinyal secara dinamis sesuai posisi perangkat.
     

Manfaat Utama Teknologi Beamforming

Berikut ini merupakan manfaat yang dihasilkan saat menggunakan teknologi beamforming.

1. Sinyal Lebih Kuat dan Stabil

Teknologi beamforming mengarahkan sinyal langsung ke perangkat penerima, bukan menyebarkannya ke segala arah. Dengan cara ini, sinyal yang diterima lebih kuat dan tidak mudah terganggu. Hal ini membuat koneksi internet atau jaringan lebih stabil dan cepat, terutama di area dengan banyak pengguna.

2. Jangkauan Nirkabel Lebih Luas

Dengan mengarahkan sinyal ke perangkat, beamforming memperluas jangkauan secara efektif. Sinyal bisa mencapai perangkat yang berada di sudut ruangan yang sebelumnya sulit dijangkau oleh sinyal WiFi atau jaringan seluler.

3. Mengurangi Interferensi (Gangguan Sinyal)

Karena sinyal diarahkan hanya ke perangkat yang dituju, beamforming mengurangi gangguan dari perangkat lain yang menggunakan frekuensi yang sama. Tujuannya untuk menghindari interferensi jaringan serta meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan.

BACA JUGA: Ciri-ciri Interferensi Jaringan WiFi dan Cara Mengatasinya

Maka dari itu, untuk mendapatkan pengalaman internetan dengan aman dan nyaman, pastikan untuk selalu menggunakan koneksi dari penyedia layanan tepercaya dalam mengakses internet. Salah satu provider yang bisa Anda jadikan pilihan adalah XL SATU.

Dengan XL SATU, Anda bisa mendapatkan WiFi dengan Speed Booster up to 200 Mbps serta free biaya instalasi.

Tertarik untuk berlangganan? Cek tautan ini untuk mencari tahu mana paket langganan WiFi XL SATU yang paling cocok untuk kebutuhan Anda.