Apa Itu Big Data? Ini Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Big Data adalah istilah yang cukup marak didengar akhir-akhir ini. Berkat semakin majunya teknologi digital seperti internet, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT), kebutuhan akan data dalam volume besar juga semakin meningkat.
Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Big Data?
Temukan pengertian lengkap, ciri-ciri, fungsi, serta contoh penggunaan Big Data dalam kehidupan sehari-hari di artikel berikut!
BACA JUGA: Ini Dia Pengertian Software dan Hardware yang Perlu Anda Tahu!
Pengertian Big Data dan Jenisnya
Mengutp dari ScienceDirect, Big Data adalah istilah untuk sekumpulan data yang berukuran sangat besar. Data-data tersebut dihasilkan dengan cepat sehingga cukup sulit untuk dikelola dan dianalisis menggunakan metode pemrosesan data konvensional.
Karena volume data yang begitu besar, cepat, dan beragam, Big Data membutuhkan teknologi dan algoritma khusus agar bisa diolah dan diambil manfaatnya.
Big Data sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, mulai dari:
- Structured Data: Data berformat rapi dan terorganisir (tabel atau database), mudah untuk diolah dan dianalisis oleh komputer.
- Unstructured Data: Data dalam bentuk bebas, tidak memiliki format tertentu dan bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari teks, gambar, bahkan video.
- Semi Structured Data: Data campuran, tidak sepenuhnya terstruktur seperti Structured Data, tapi memiliki penanda atau tag di datanya, sehingga lebih mudah untuk diolah ketimbang Unstructured Data.
Ciri-Ciri dari Big Data
Ciri-ciri dari Big Data bisa dilihat dari 4V: Volume, Velocity, Variety, dan Veracity. Berikut ini adalah ulasan singkatnya.
1. Ukuran Data yang Sangat Besar (Volume)
Ciri Big Data yang pertama adalah ukuran datanya yang sangat besar, atau Volume.
Big Data bukan lagi diukur dengan gigabyte, tetapi bisa mencapai ukuran terabyte, petabyte, bahkan exabyte.
Mungkin Anda bertanya-tanya, dari mana sebenarnya data berukuran besar tersebut?
Jawabannya adalah dari berbagai sumber. Big Data tidak terbatas sumbernya, bisa diambil dari interaksi media sosial, sensor IoT, video, atau bahkan data-data transaksi digital dari berbagai belahan dunia.
2. Kecepatan dari Pertumbuhan Data (Velocity)
Selain ukurannya yang besar, pertumbuhan Big Data juga sangat cepat. Karena tidak terbatas sumbernya, data-data akan terus dihimpun secara real-time.
Contoh Big Data yang berukuran besar sekaligus bertumbuh dengan cepat adalah data streaming dari YouTube, atau transaksi pasar saham. Data dari platform tersebut akan terus bertumbuh dengan cepat dan harus Anda analisis dengan instan.
3. Berbagai Jenis Data (Variety)
Big Data tidak mengacu pada satu jenis data saja, melainkan dari berbagai jenis data yang dihasilkan.
Seperti pada poin-poin sebelumya, data ada yang terstruktur dan tidak terstruktur. Data bisa berbentuk tabel angka, maupun berbagai format lainnya seperti email, ulasan produk, video, rekaman suara, hingga postingan di media sosial.
4. Keakuratan dan Kualitas dari Data (Veracity)
Ciri-ciri Big Data yang terakhir adalah Veracity. Veracity mengacu pada keakuratan dan kualitas dari data yang terkumpul.
Karena data berasal dari berbagai sumber, terkadang sulit untuk memastikan keakuratan dan kualitasnya. Data terkadang menjadi tidak konsisten, tidak lengkap, atau bahkan asal-asalan.
Di sinilah tantangan dari mengelola Big Data, Anda harus bisa memastikan kebenaran data sebelum benar-benar dianalisis agar dapat menghasilkan insights yang tepat dan bermanfaat.
Fungsi-Fungsi Big Data
Secara sederhana, fungsi dari sebuah Big Data terbagi menjadi tiga aspek utama: Analisis, prediksi, dan optimalisasi.
Data dapat digunakan untuk analisis mendalam agar Anda dapat menemukan pola, tren, serta korelasi dari masing-masing data tersebut.
Dari hasil analisis data, Anda bisa memprediksi tren tertentu di masa mendatang secara lebih akurat, seperti permintaan pasar atau perilaku konsumen.
Informasi tentang prediksi tersebut pada akhirnya dapat Anda manfaatkan untuk proses optimalisasi. Konteks optimalisasi di sini sangatlah luas, tergantung tujuan utama Anda menggunakan data tersebut. Anda bisa membuat keputusan bisnis yang lebih strategis, meningkatkan operasional bisnis, atau membuat inovasi-inovasi baru.
Contoh Penggunaan Big Data
Contoh penggunaan Big Data bisa Anda lihat dari tiga platform di bawah ini:
- Platform e-Commerce: Banyak e-commerce yang sudah memanfaatkan Big Data untuk memberikan rekomendasi produk yang tepat. Beberapa data yang biasanya dianalisis dalam konteks ini adalah riwayat pencarian produk serta riwayat pembelian.
- Platform Streaming Film: Platform streaming juga memanfaatkan Big Data agar bisa menganalisis kebiasaan menonton penggunanya. Data-data tersebut bisa menghasilkan rekomendasi film yang lebih dipersonalisasikan atau menjadi keputusan lanjut atau tidaknya produksi suatu franchise film.
- Platform Navigasi Peta: Platform navigasi biasanya memanfaatkan data real-time terkait kecepatan dan lokasi pengguna agar bisa merekomendasikan rute tercepat dan menghindari kemacetan.
BACA JUGA: Mengenal Arti Deepfake dan Cara Mudah Mendeteksinya
Itu tadi merupakan ulasan informatif tentang Big Data. Big Data adalah sekumpulan data dengan volume besar, yang jika Anda olah dengan benar, bisa sangat bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan.
Pastinya, mengolah Big Data agar dapat memahami analisis tren membutuhkan perangkat dengan teknologi modern dan internet yang cepat.
Anda bisa menggunakan internet cepat dan stabil milik XL SATU.
XL SATU hadir sebagai solusi WiFi fiber optic terlengkap dengan kecepatan up to 150 Mbps. Dapatkan juga bonus spesial FREE biaya instalasi.
Saat ini First Media akan segera beralih menjadi bagian dari keluarga besar XL SATU. Kualitas internet tetap sama cepat dan stabilnya, ditambah berbagai layanan terbaik dari XL SATU.
Untuk informasi lebih lanjut tentang paket langganan XL SATU, klik tautan ini.