17 Juni 2025

Mengenal Arti Deepfake dan Cara Mudah Mendeteksinya

Deepfake merupakan teknologi yang bisa memanipulasi gambar, video, atau audio sehingga tampak seperti asli. Hal ini tentunya bisa menjadi ancaman karena bisa digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, merusak reputasi, atau penipuan.

Artikel ini akan membahas tentang pengertian deepfake, sejarah, dan cara kerja teknologinya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif AI dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Deepfake dan Sejarahnya

Deepfake adalah gabungan dari kata "deep learning" dan "fake". Kata tersebut dimaksudkan untuk Artificial Intelligence (AI) yang digunakan untuk membuat gambar, video, dan rekaman suara palsu agar terlihat asli.

Teknologi deepfake juga bisa membuat konten yang tampak nyata, padahal orang di dalam konten tersebut sebenarnya tidak pernah mengatakan atau melakukan hal itu.

Deepfake pertama kali muncul pada tahun 2017 di Reddit, ketika pengguna mulai membagikan video yang telah dimanipulasi oleh algoritma AI.

Sejak saat itu, deepfake berkembang pesat dan menjadi 'alat' di berbagai bidang, seperti politik, hiburan, dan keamanan siber.

Crystal Widjaja, seorang pakar teknologi dan data, menyoroti penggunaan deepfake yang bisa merugikan banyak orang. Dia juga menyatakan bahwa AI memiliki kemampuan untuk memahami, bernalar, dan bertindak.

Maka dari itu, Crystal mengajak masyarakat untuk memahami dan mengawasi perkembangan AI agar dapat digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Bagaimana Cara Kerja Deepfake?

Deepfake bekerja menggunakan algoritma AI untuk mempelajari pola wajah, suara, dan gerakan seseorang. Berikut ini merupakan dua teknologi yang digunakan dalam pembuatan deepfake.

1. Deep Neural Networks (DNN)

DNN adalah model pembelajaran mesin yang meniru cara otak manusia memproses suatu informasi. Teknologi ini digunakan untuk mengenali dan meniru pola-pola kompleks dalam data, seperti ekspresi wajah atau intonasi suara.

Dengan DNN, sistem dapat mempelajari bagaimana seseorang berbicara atau bergerak, lalu mereplikasi pola tersebut untuk dijadikan konten palsu.

2. Generative Adversarial Networks (GANs)

GANs terdiri dari dua jaringan AI yang saling bersaing, yaitu generator dan discriminator. Generator bertugas membuat konten-konten palsu, sedangkan discriminator mengevaluasi keaslian konten tersebut.

Melalui proses ini, GANs dapat menghasilkan konten yang semakin nyata seiring waktu karena generator terus belajar untuk mengelabui discriminator.

Ancaman Serius dari Deepfake yang Wajib Diwaspadai

Penggunaan deepfake yang tidak bertanggung jawab bisa menimbulkan berbagai ancaman serius, antara lain:

1. Ancaman Terhadap Keamanan

Deepfake bisa digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau propaganda yang merusak kestabilan sosial dan politik. Misalnya, video palsu yang menampilkan tokoh publik menyampaikan pernyataan kontroversial yang dapat memicu ketegangan atau konflik.

2. Risiko Privasi yang Tinggi

Teknologi deepfake dapat digunakan untuk pembuatan konten yang bersifat vulgar, intim, atau pribadi tanpa persetujuan seseorang. Hal ini tentu bisa berbahaya karena bisa dimanfaatkan untuk pemerasan atau pencemaran nama baik.

3. Dampak Buruk pada Reputasi dan Hak Cipta

Artis, politisi, atau tokoh publik lainnya rentan menjadi korban deepfake. Hal ini karena bisa merusak reputasi, kepercayaan, dan karier mereka. Selain itu, penggunaan wajah atau suara seseorang tanpa izin juga melanggar hak cipta dan privasi.

4. Isu Etika dan Kontroversi

Penyebaran konten deepfake menimbulkan pertanyaan etika tentang batasan penggunaan teknologi. Apakah sah secara moral untuk menciptakan konten palsu yang bisa menyesatkan atau merugikan orang lain? Pertanyaan ini menjadi perdebatan di kalangan profesional dan masyarakat luas.

BACA JUGA: Kenali Modus Kejahatan Digital yang Marak dan Pencegahannya

Kesimpulan

Deepfake adalah teknologi yang memanfaatkan AI untuk menciptakan konten palsu agar terlihat nyata. Meskipun bisa digunakan untuk hal yang positif, penggunaan yang tidak etis bisa menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan, privasi, dan reputasi seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi digital, memahami cara kerja teknologi ini, dan bersikap kritis terhadap konten yang ditemui di internet.

Sebagaimana disampaikan oleh Crystal Widjaja, pemahaman dan pengawasan terhadap teknologi AI adalah kunci untuk memastikan penggunaannya bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Internet Cepat Nggak Harus Ribet, Pakai XL SATU Lite!

Bagi Anda yang ingin memiliki pengalaman internetan menjadi lebih efisien, tentunya Anda membutuhkan koneksi internet yang stabil, seperti XL SATU Lite.

XL SATU Lite adalah layanan internet rumah berbasis jaringan 4G LTE yang dihadirkan oleh XL SATU. Layanan ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan akses internet tanpa perlu instalasi kabel seperti layanan fiber.

Dukung produktivitas Anda dan keluarga di rumah dengan WiFi rumah yang cepat, stabil, dan anti ribet.

Paket Starter XL SATU Lite sudah termasuk dengan perangkat modem 4G LTE bergaransi dan bonus Kuota Lokal melimpah hingga 19 GB. Segera pilih Paket Starter Anda melalui halaman ini!